
DIWIDA , Jakarta Banyak pelancong mengurungkan niat mereka untuk berpartisipasi dalam perayaan Songkran yang berlangsung di Bangkok. Thailand , pada bulan April tahun 2025. Penarikan ini berkaitan dengan permasalahan keamanan yang timbul usai terjadi gempa bumi berskala 7,7 di negara Myanmar, getaran dari gempa tersebut merasuki wilayah ASEAN.
Adith Chairattananon, sekretaris jenderal Asosiasi Agen Perjalanan Thailand, menyebutkan adanya pengurangan sebesar 30% dalam jumlah wisatawan mancanegara yang menggunakan layanan perusahaan tour, dengan angka berkurang dari 8.000 menjadi 6.000 orang setiap harinya. Keengganan utamanya adalah kemungkinan penurunan hingga 20% kunjungan wisatawan Tiongkok saat ini. Songkran , jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini mencakup juga Chengdu, karena seluruh penerbangan sewa yang berasal dari sana sudah dihentikan.
Perayaan Songkran Sesuai Rencana
Pihak berwenang Thailand menyebutkan bahwa perayaan Songkran, yaitu festival umum bertukar percikan air selama satu minggu yang bertujuan sebagai bagian dari upacara membersihkan diri, yang biasanya dimulai sekitar pertengahan April akan terus dilangsungkan seperti direncanakan. Bangkok , Chiang Mai, serta tempat-tempat lainnya.
Para pelaku industri wisata menekan pemerintah agar cepat bertindak dalam rangka meringankan kekhawatiran publik. Gempa bumi Gempa kuat di Myanmar yang merupakan yang paling besar dalam 100 tahun terjadi tanggal 28 Maret. Gempa ini menimbulkan getaran hingga ke Bangkok dan beberapa wilayah di Vietnam serta China. Banyak pelancong mancanegara di Bangkok merasakan guncangan tersebut ketika bangunan bertingkat bergoyang, tembok-retak muncul, dan air pun tumpah dari kolam renang di atas gedung.
Nguyen Thuy Trang asal Hanoi, yang sudah memesan tiket penerbangan menuju Thailand, telah mampir di puluhan forum perjalanan tentang Thailand dalam dua hari belakangan ini guna mengevaluasi kondisi dan mencari nasihat seputar kebijakan tetap berlanjut dengan perjalanannya atau malah membatalkannya. Setelah semua pertimbangan tersebut, dia akhirnya membuat keputusan untuk membatalkan liburananya ke Bangkok dikarenakan peningkatan risiko kemanan.
"Pemesanan tur untuk perayaan Songkran tahun ini oleh para pelanggan mengalami penurunan dibandingkan dengan biasanya akibat masalah keamanan pasca-gempabumi," ungkap Nguyen Huu Cuong, sang Direktur Utama Trang An Travel.
Pham Anh Vu, deputy general director of Du Lich Viet, menyebutkan bahwa sejumlah pelanggan sudah memperpanjang jadwal perjalanan mereka ke bulan Mei atau sesudahnya.
Thailand mungkin akan melihat penurunan kunjungan turis asing sebesar 10 hingga 15 persen selama dua pekan mendatang akibat perayaan Songkran, demikian menyampaikan Thienprasit Chaiyapatranun, sang Presiden Asosiasi Hotel Thailand. Dia berharap adanya dukungan dari media massa dalam mempopulerkan tempat-tempat tujuan pariwisata yang masih aman seperti Phuket dan Pattaya. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya membedakan antara masalah guncangan bumi dengan kondisi politik di Myanmar supaya para pelancong mancanegara tidak keliru paham.
Dorawong Thienthong, Menteri Pariwisata dan Olahraga, menyelenggarakan rapat mendesak pada Selasa, 31 Maret 2025, bersama sejumlah pemain penting di bidang ini seperti Dewan Pariwisata Thailand dan Asosiasi Travel Agent of Thailand (ATTA) guna menyelesaikan permasalahan tersebut. Akibatnya, hampir 1.000 reservasi kamar hotel dibatalkan dalam jangka waktu dua hari. Meski demikian, beberapa wilayah tertentu, terlebih lagi Pattaya, menerima penambahan jumlah pengunjung asing yang beralih dari Bangkok.
VN EXPRESS | NEGARA THAILAND