{ "@context": "https://schema.org", "@type": "BreadcrumbList", "itemListElement": [ { "@type": "ListItem", "position": 1, "name": "Home", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/" }, { "@type": "ListItem", "position": 2, "name": "News", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=0" }, { "@type": "ListItem", "position": 3, "name": "Subcategory", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=1" } ] }

, Jakarta – Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti mengusulkan agar Hasan Nasbi mundur dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden dan kembali ke dunia akademik. Menurut Ray, pernyataan Hasan Nasbi tentang serangan teroris yang dialami oleh seorang jurnalis kurang tepat. Tempo sudah menciderai intelektualismenya.

Ray mengatakan bahwa idealisma serta intelektualisme Hasan sudah mulai meredup semenjak dirinya terjun ke ranah politik. "Mungkin jika kembali ke lingkungan kampus atau dunia akademis, potensi, wawasan, dan pemenuhan hasrat ilmiah Anda, Hasan Nasbi, bisa dicapai dengan lebih baik," ungkap Ray melalui pernyatan tertulis pada hari Sabtu, 22 Maret 2025.

Ray mencurigai bahwa Hasan tengah menghadapi masalah yang kompleks, yang mungkin menjadi alasan dia menyampaikan pernyatan yang menuai polemik. Oleh karena itu, Ray merekomendasikan kepada Hasan supaya memanfaatkan waktu liburnya guna membantu dirinya dalam menuntaskan kendala tersebut.

"Tetapi bila posisi ini dirasakan sudah tidak cocok dan tepat bagi Bapak/Ibu, maka mengundurkan diri adalah pilihan yang mulia," katanya.

Awalnya Hasan Nasbi menanggapi berita tentang ancaman serangan kepada seorang jurnalis yang disebut sebagai hinaan kepal babi. Tempo Francisca Christy Rosana --jurnalis bidang kepolisian dan pembawa acara Bocor Alus Politik. Hasan menyebut bahwa lebih baik menggunakan kepala babi sebagai teror tersebut. Tempo Itu tinggal dimasak saja. "Dari media sosial saya melihat Francisca malah meminta untuk mengirimi dia daging babi. Ini berarti dia tidak terancam. Dia bahkan bisa bercanda dengan menyebut ' Kirimin daging babi dong',” ujar Hasan di Istana Presiden Jakarta, Sabtu, 22 Maret 2025.

Menurut Hasan, teror tersebut adalah sebuah masalah. Tempo Dengan pihak lain. Pemerintah enggan disangkutkan. Dia berharap agar insiden tersebut tidak dipublikasikan secara meluaskan. Kepemimpinan Prabowo Subianto, sebut Hasan, mengonfirmasi kemerdekaan media.

Paket kepala babi tersebut dikirmkan ke kantor grup media Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan pada hari Rabu sore, tanggal 19 Maret kemarin. Kotak berbahan karton yang dilingkupi styrofoam ini memang ditargetkan untuk Cica, yaitu nama lain dari Francesca Chisty Rosanna. Pengantarnya melalui jasa kurir dengan mengendarai sepeda motor. matic Berwarna putih. Dia sedang menggunakan jaket ber warna hitam dengan celana jeans, dan juga memakai helm ojol. online .

Cica menerima paket tersebut pada hari Kamis, tanggal 20 Maret 2025 sekitar pukul 15:00. Saat ia pulang dari lapangan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, yang juga merupakan wartawan desk politik serta pembawa acara Bocor Alus. Dia kemudian membawa paket itu ke ruang redaksi di lantai empat gedung. Begitu kotak karton tadi dibuka sepenuhnya, ternyata ada kepala seekor babi didalamnya dengan kedua telinganya dipotong.

Ray Rangkuti mengomentari pernyataan Hasan Nasbih dengan menyebutnya sebagai indikasi dari pemerintah yang enggan turun tangan dalam menyelesaikan masalah rakyatnya. "Ketidaksepakatan dan perilaku mereka bukan hanya mewakili diri sendiri, tetapi juga merepresentasikan pemerintah serta seluruh bangsa," ungkap Ray. "Sebaliknya dari perlindungan, para korban justru ditempatkan pada posisi defensif."

Ray dengan keras mendorong supaya Hasan Nasbih secepatnya menyampaikan permohonan maaf usai membuat pernyataan itu. Dia pun berharap pihak pemerintahan dapat memberi jaminan serta perlindungan bagi keamanan rakyat mereka, termasuk menjauhkan mereka dari serangan teror dan pengancaman.

“Teror terhadap Tempo seolah-olah mengancam kemerdekaan dalam menyampaikan pendapat. Oleh karena itu, ketidakpedulian pihak pemerintahan terhadap ancaman ini menjadi sorotan penting. Tempo menandakan bahwa hak untuk berekspresi bebas tidak dilindungi oleh pemerintahan," jelas Ray.

M Raihan Muzakki berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini.

Sederet Kontroversi Hasan Nasbi

 
Top