
DIWIDA Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau yang biasa dikenal sebagai Cok Ace mengungkapkan bahwa tingkat hunian ratarata hotel di Bali saat liburan Lebaran tahun 2025 baru mencapai angka 50-55%.
Dia menganggap bahwa efisiensi anggaran kementerian dan keadaan perekonomian dalam negeri menjadi faktor utama penurunan tingkat hunian hotel di Bali.
"Berdasarkan pengalaman cuti Idulfitri tahun lalu, kita berhasil meraih okupansi sekitar 80-85 persen," ungkap Cok Ace ketika diwawancara oleh DIWIDA pada hari Rabu, tanggal 2 Maret 2025.
Maka, jika kita melihat ke tingkat okupansi kamar hotel saat liburan Idulfitri, masih belum sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pada saat yang sama, di sejumlah tempat wisata favorit, penghuni hotel tetap melebihi rata-rata untuk seluruh Bali. Meskipun demikian, masih ada cukup banyak kamar kosong di berbagai properti tersebut.
Misalnya di Sanur, tingkat hunian hotel mencapai 80-85%. Di Ubud, angkanya berkisar antara 70-75%. Untuk daerah Nusa Dua, tingkat huniannya telah menyentuh 70%, sementara itu di Kuta berada pada kisaran 70-75%.
Di luar keempat tempat tujuan yang terkenal itu, Cok Ace menunjukkan bahwa masih ada banyak penginapan di area-area lain di Bali.
- Occupancy Hotel di Yogyakarta hanya mencapai 50%, Pelaku Usaha Menyebutkan Hubungannya dengan Kemampuan Membeli Konsumen
- Situasi di Pulau Bali Pada Momen Nyepi, Sepi dan Tanpa Akses Internet
Cok Ace mengatakan ada beberapa faktor yang membuat tingkat hunian hotel di Bali tidak memenuhi target selama liburan Idulfitri kali ini.
Satu di antaranya adalah kebijakan pemerintah mengenai efisiensi anggaran yang turut diprotes oleh sejumlah pemilik hotel.
belum termasuk pula kemunculan vila-vila baru yang semakin berlimpah serta situasi finansial negeri pada masa kini.
"Cara pandang para pengusaha terhadap perjalanan bisnis turut dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dalam negeri," ujar Cok Ace.
Di samping itu, terdapat juga beberapa faktor lainnya, yaitu kondisi iklim yang ekstrim serta perpotongan antara hari libur Idulfitri tahun 2025 dengan hari raya Nyepi.
Hari Raya Nyepi tahun 2025 akan dirayakan pada tanggal 29 Maret, sedangkan Idul Fitri dijadwalkan untuk tiba pada 31 Maret 2025. Keduanya berdekatan hanya selisih dua hari.
Walaupun hotel di Bali masih berfungsi saat Nyepi, kegiatan para pengunjung yang tinggal di sana cukup dibatasi karena dilarang melakukan aktifitas di luar area hotel.
- Memahami Ogoh Ogoh, Ritual Prasyarat untuk Hari Nyepi di Bali
- Wisata Murah Meriah, Inilah 7 Tempat Tersembunyi dan Souvenir Halal di Bali