{ "@context": "https://schema.org", "@type": "BreadcrumbList", "itemListElement": [ { "@type": "ListItem", "position": 1, "name": "Home", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/" }, { "@type": "ListItem", "position": 2, "name": "News", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=0" }, { "@type": "ListItem", "position": 3, "name": "Subcategory", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=1" } ] }

, JAKARTA - Perayaan Idul Fitri umumnya dikenal sebagai momen untuk memakai busana terbaru atau baju muslim baru.

Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat tiga macam pakaian spesial yang umum dipilih orang sebagai kostum pada perayaan Lebaran? Setiap jenis memiliki latar belakang tersendiri.

Berikut adalah perbedaan antara kaftan, gamis, dan abaya:

1. Kaftan

Menurut informasi dari benangjarum.com pada hari Rabu (19/3/2025), kaftan merupakan busana berpotongan lengan lebar serta panjang yang biasa dikombinasikan dengan dekorasi mewah, seperti bordiran atau manik-manik, sehingga menciptakan tampilan yang terlihat anggun dan bergaya.

Umumnya, kaftan digunakan pada acara resmi atau perayaan, biasanya terbuat dari material premium seperti sutra, brokat, ataupun kain ber motif. Kaftan dirancang dengan model lebar yang memberikan rasa nyaman sambil tetap tampak elegan dan stylish.

2. Gamis

Menurut laporan dari ethica-collection.com pada hari Rabu, 19 Maret 2025, gamis merupakan busana longgar yang mencapai sampai ke pergelangan kaki dan biasanya dirancang dengan gaya minimalis tanpa banyak ornamentasi. Model gamis umumnya berbentuk lurus dan tidak begitu menyempit di badan, hal ini menjadikannya nyaman dikenakan sekaligus menghasilkan tampilan elegan.

Biasanya, bahan yang digunakan itu enteng dan enak dipake setiap hari. Jilbab gamis jadi pilihan populer bagi wanita Muslim karena cocok sama aturan untuk menutup aurat. Ada macem-macem modelnya, ada yang simple juga ada yang terlihat lebih trendy dan modis.

3. Abaya

Menurut informasi dari hijup.com pada 19 Maret 2025, abaya merupakan gaun yang terlihat mirip dengan gamis namun dalam bentuk jubah panjang yang menyelubungi seluruh badan tanpa mengungkap lekukan tubuh. Baju ini umumnya diproduksi menggunakan material tipis dan lentur seperti kotton, wool, ataupun bahan buatan kimia, serta didesain dengan model agak longgar.

Baju ini umumnya digunakan bersama pelindung kepala seperti jilbab, serta dapat dikenakan pada beraneka jenis peristiwa, mulai dari resmi hingga kasual. Di luar abaya gelap konvensional, saat ini terdapat pula ragam macam abaya dengan gaya kontemporer dan corak yang bervariasi.

Sejarah Abaya

Abaya sudah eksis sejak zaman abad ke-7 Masehi, saat peradaban Kekaisaran Assyria di Mesopotamia lalu. Di waktu itu, pakaian wanita umumnya lebih terbuka, menampakkan area seperti leher dan dada.

Kedatangan agama Islam menghasilkan perubahan besar pada pandangan tentang pakaian, khususnya bagi kaum hawa. Adalah wajib untuk menutup aurat demi memelihara kehormatan melalui penggunaan abaya.

Sejarah Gamis

Gamis, serupa dengan abaya, berasal dari pakaian Muslim yang terinspirasi oleh kebudayaan di Asia Barat atau Timur Tengah, daerah-daerah ini merupakan tempat asal mula penyebaran agama Islam.

Etymologi kata "gamis" bermula dari bahasa Arab "qamis", yang merujuk pada pakaian longgar yang meliputi seluruh badan.

Sejarah Kaftan

Kain panjang terikat dari Mesopotamia lama, daerah yang sekarang meliputi Turki, Suriah, dan Irak.

Awalnya, kaftan adalah pakaian mewah yang hanya dipakai oleh kalangan aristokrasi dan orang-orang berpengaruh. Ini mengindikasikan bahwa kaftan saat itu menjadi lambang derajat sosial yang tinggi.

Selama bertahun-tahun, kaftan telah menyebar ke berbagai daerah global seperti Afrika Utara, Asia Tengah, dan Eropa.

Menggunakan pilihan busana seperti kaftan, gamis, dan abaya yang menawan serta nyaman, membuat perayaan Idulfitri semakin spesial. (Siti Laela)

 
Top