{ "@context": "https://schema.org", "@type": "BreadcrumbList", "itemListElement": [ { "@type": "ListItem", "position": 1, "name": "Home", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/" }, { "@type": "ListItem", "position": 2, "name": "News", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=0" }, { "@type": "ListItem", "position": 3, "name": "Subcategory", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=1" } ] }

– Bagaimana cara menghadapi anak yang sedang tantrum?

Beberapa cara untuk menghadapi anak dengan perilaku tantrum meliputi langkah-langkah tertentu yang harus diambil.

Mari kita lihat 10 saran untuk menghadapi anak yang sedang tantrum!

1. Tetap Tenang

Jangan terpancing emosi.

Respons yang damai dari orangtua dapat membuat anak merasa lebih terlindungi dan mampu mengendalikan emosinya.

Ambil nafas panjang-panjang bila kamu mulai merasa kesal.

2. Kenali Penyebab Tantrum

Saat Lapar Atau Capek: Pastikan Kebutuhan Pokok Anak Terlayani.

Ter frustrasi: Mungkin anak mengalami kendala dalam menyampaikan kebutuhannya atau beradaptasi dengan kondisi yang belum dikenali sebelumnya.

Jika tantrum muncul guna memperoleh pengakuan, usahakan untuk menghadirkan fokus tambahan saat momen yang sesuai.

3. Hindari Mengalah pada Persyaratan yang Tak Wajar

Apabila si kecil mengamuk lantaran menuntut hal yang tak kamu setujui, pertahankan pendirianmu secara konsisten.

Sampaikan penjelasannya dengan nada yang lembut, contohnya, "Ibu mengerti kau pengin permen, tetapi saat ini jam makannmu untuk sarapan atau makan siang."

4. Alihkan Perhatian

Usahakan untuk memindahkan fokus si kecil kepada hal lain yang menyenangkan, contohnya mainan favoritnya, sebuah buku, ataupun suatu kegiatan yang dia sukai.

5. Validasi Perasaan Anak

Terima kasih atas perasaannya dengan berkata, "Mama paham kamu merasa kesal," atau "Kamu bersedih lantaran mainanmu hancur."

Ini membuat anak merasa dipahami dan lebih mudah untuk mengekspresikan emosi mereka.

6. Hindari Hukuman Fisik


Penghinaan fizikal tidak bermanfaat dan boleh mengganaskan tingkah laku kanak-kanak lebih lanjut.
Maaf, sepertimya ada sedikit keliru dalam penerjemahan saya sebelumnya kerana anda ingin teks yang diberikan diparaphrasakan ke Bahasa Indonesia. Mari kita cuba lagi:
Hukuman fisik tidak memberi hasil yang diinginkan serta bisa membuat perbuatan si anak menjadi semakin buruk.

Konsentrasikan upaya pada metode yang membantu dan optimis.

7. Ajarilah Bagaimana Memanajemen Emosi

Setelah anak tenang, ajarkan cara lain untuk mengekspresikan perasaan, seperti berbicara, menggambar, atau menggunakan kata-kata sederhana seperti "Aku marah" atau "Aku sedih."

8. Bangunlah Suatu Rutinitas yang Stabil

Anak-anak akan merasa lebih tenang dan nyaman jika memiliki jadwal harian yang konsisten.

Jaminlah adanya waktu untuk makan, istirahat, serta beraktivitas secara teratur tiap harinya.

9. Berikan Waktu untuk Meredakan Diri

Apabila tantrumnya berkepanjangan, biarkan anak memiliki waktu sendiri untuk meredakan emosinya sementara itu pastikan dia dalam kondisi yang selamat.

Anda dapat mengucapkan, "Bunda akan menantimu di sana hingga kau sudah siap untuk berbicara.".").

10. Puji Perilaku Positif

Setelah anak berhasil menenangkan diri, ucapkan penghargaan seperti, "Kamu telah dapat meredam emosimu, luar biasa!", agar mendukung tindakan yang lebih baik di kemudian hari.

(*)

 
Top