{ "@context": "https://schema.org", "@type": "BreadcrumbList", "itemListElement": [ { "@type": "ListItem", "position": 1, "name": "Home", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/" }, { "@type": "ListItem", "position": 2, "name": "News", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=0" }, { "@type": "ListItem", "position": 3, "name": "Subcategory", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=1" } ] }

, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbicara tentang penangkapan seorang pengganggu lokal yang memeras THR (Tunjangan Hari Raya) dari sebuah pabrik plastik di Bekasi. Dia menyampaikan rasa terimakasihnya atas tindakan polisi dalam menahan preman bernama asli Suhada tersebut.

"Berterimakasih atas kerja sama dari tim Polda Metro Jaya, kapoldanya, Direskrimkum-nya serta seluruh anggota Polres Kota Bekasi di bawah pimpinan kapolres beserta kasat reserse-nya, pelaku Cikiwul akhirnya berhasil diringkus," ungkap Dedi melalui situs tersebut. Instagram- nya, Jumat (21/3/2025).

Menurut Dedi, insiden Cikiwul harus menjadi pelajaran bagi seluruh orang di Jawa Barat sehingga tidak mencoba-coba bertindakan sebagai preman. Terlebih lagi bila pada akhirnya mereka meneteskan air mata saat tertangkap. Dia berkata, "Jangan sekali-kali berlagar seolah hebat apabila pada kenyataannya akan menyesalan tindakan tersebut dan mengeluarkan air mata setelah penangkapan itu terjadi, dukungan ini untuk masyarakat Jawa Barat."

Dia mengajurkan masyarakat Jawa Barat untuk tidak merasa takut terhadap tindakan para preman. "Bangkitkan semangat, siapkan diri, karena preman yang tertangkap pasti akan menetes air mata," tambahnya.

Penangkapan Cikiwul

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pria berinisial S (47) karena diduga memeras dan atau sambil mengancam terkait proposal tunjangan hari raya (THR) di Bantar Gebang, Kota Bekasi.

"S diringkus di lokasi persembunyian, Sukabumi pada hari Kamis (20/3) sekira pukul 18.30 WIB," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam laporannya dari Jakarta, Jumat.

Dijelaskan, kejadian tersebut berawal saat S meminta tindak lanjut proposal terkait pemberian uang partisipasi kegiatan Ramadhan pada Senin (17/3).

"S bersama rekan-rekannya mendatangi perusahaan tersebut, namun tidak diberikan uang sebagaimana yang dimaksudkan dalam proposal tersebut sehingga membuat pelaku marah-marah dan melakukan pengancaman kepada satpam perusahaan," ucapnya.

Dia menyampaikan bahwa tersangka juga berkata dirinya merupakan pahlawan di lokasi kejadian tindak pidana (TKP) yang disebut Cikiwul dan berkeinginan untuk bertemu dengan pemimpin perusahaan. Jika permintaannya tak dipenuhi, kata dia lagi, jalanan di seputaran perusahaan tersebut bakal dilakukan pengclosean.

"Kejadian tersebut berhasil direkam selama tiga menit dan 12 detik oleh petugas keamanan lainnya di perusahaan," jelasnya.

Karena merasa diancam, akhirnya satpam tersebut mengambil proposal yang dibawa oleh pelaku dan melaporkan ke pimpinan perusahaan yang selanjutnya melaporkan ke polisi.

Berantas preman

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mendirikan Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme di daerah Jawa Barat. Tim ini nantinya terdiri atas personel dari beragam latar belakang termasuk TNI dan Polri serta Polisi Militer (PM). Tujuannya adalah menjadikan Jawa Barat tanpa keberadaan preman hingga tahun 2025.

"Mungkin hari ini, mungkin akan segera dibuat (satgas). Senin mungkin SK-nya keluar," ucap Dedi sesuai mengikuti acara di DPRD Jabar, Jumat (21/3/2025).

Dedi mengatakan terus melakukan komunikasi dengan jajaran kapolres di wilayah Provinsi Jawa Barat. Ia mengapresiasi sejumlah polres yang berhasil menangkap preman.

"Malam juga kan di Subang sudah berani tuh kasat sersenya nangkap preman. Di Bekasi yang ormasnya sudah minta maaf walaupun menurut saya minta maaf saja tidak cukup, harus ada langkah-langkah hukum kemudian yang di Kota Bekasi juga sudah bergerak," kata dia.

Dedi mengatakan satgas anti premanisme bakal dilengkapi perlengkapan khusus dan nomor telepon khusus. Mereka akan mulai efektif bekerja pada Senin pekan depan. "Sudah, senin ini sudah bisa efektif kok," ungkap dia.

Sekarang ini, perilaku pemerasan muncul di berbagai daerah menjelang Lebaran pada tahun 1446 Hijriah. Beberapa organisasi kemasyarakatan dicurigai menuntut dana THR dari beberapa perusahaan dan instansi pemerintahan serta entitas lainnya. Di samping itu, tindakan pemerasan tersebut juga mengganggu proses investasi di dalam negara kita.

 
Top