{ "@context": "https://schema.org", "@type": "BreadcrumbList", "itemListElement": [ { "@type": "ListItem", "position": 1, "name": "Home", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/" }, { "@type": "ListItem", "position": 2, "name": "News", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=0" }, { "@type": "ListItem", "position": 3, "name": "Subcategory", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=1" } ] }

Kesehatan Mental Lisa Mariana Pasca Kontroversi dengan Ridwan Kamil, Pernah Nongkrong Minum Kopi Bersama Hotman Paris

DIWIDA Pengacara Lisa Mariana, Sunan Kalijaga, membongkar situasi psikologis kliennya usai munculnya kabar skandal yang melibatkan Ridwan Kamil di media massa.

Sunan mengatakan bahwa sekarang Lisa masih memiliki kondisi psikologis yang belum terstabilkan.

"Saat ini saya masih berada dalam kondisi psikologis yang belum pulih sepenuhnya dan tidak bisa hadir di konferensi pers," ungkap Sunan Kalijaga, merujuk pada keterangan Lisa.

Meski belum benar-benar sembuh, Lisa diberitakan bakal melanjutkan dengan konferensi pers guna memberikan penjelasan tentang tuduhan yang menuding dia telah memiliki anak bersama Ridwan Kamil.

Menggoda, di kesempatan itu, diketahui bahwa Lisa pasti datang tanpa ditemani oleh suaminya.

Baca Selengkapnya

'Saya Ketakutan' Sugianto Bercerita tentang Momennya yang Menegangkan Saat Menggendong Lansia Selama Kebakaran Hutan di Korea Selatan

DIWIDA Kebakaran hutan yang menyerang Yeongdeok-gu, Korea Selatan, pada tanggal 31 Maret 2025 menjadikan mimpi buruk bagi penduduk setempat, khususnya orang tua yang hampir tidak dapat melakukan apa pun untuk bertahan dari kebakaran hebat tersebut.

Akan tetapi dalam kekacauan tersebut, seorang tenaga kerja migran dari Indonesia bernama Sugianto, tampil seperti pahlawan, mengorbankan diri untuk menolong orang lain.

Menuturkan kembali insiden itu, Sugianto merasa hampir tidak dapat membayangkan cara dia berhasil bertindak dengan cepat di saat ketakutan melanda.

"Iya engga keras inget deh gimana caranya aku lari bareng sama kepala desa," ujarnya sambil gemetar, sebagaimana dilaporkan oleh akun Twitter sang selebriti.

Hal yang memenuhi pikirannya waktu itu hanyalah satu, yakni menolong sebanyak mungkin orang agar selamat sebelum segalanya menjadi terlambat.

Baca Selengkapnya

Kecewa dengan Jaza Razman Nasution, Vandel Badjideh Dorong Si Pengacara dalam Menghadapi Tuntutan Nikmir

DIWIDA - Setelah bertengkar dengan Hotman Paris si pengacara terkenal, Vadel Badjideh merasa tidak puas menggunakan layanan hukum dari Razmab Nasution sebagai perwakilannya.

Tidak berdasarkan alasan apapun, Vadel Badjideh memutuskan untuk tidak menggunakan layanan Razman Nasution sebagai pengacaranya lagi karena dianggap kurang memberikan hasil yang optimal.

"Terdapat beberapa alasannya mengapa kita mencabut mandat kepada Pak Razman dan regunya. Pertama, fokus utamanya adalah pada vadel. Kedua, setelah berdiskusi lebih lanjut, tampaknya ada perbedaan pandangan atau ketidaksepakatan antara kami dengan Pak Razman serta regunya," ungkap Bintang Badjideh seperti dilansir Tribunnews.com, Rabu (2/4/2025).

"Ketiga, kami merasa bahwa upaya yang sudah dilakukan sampai sekarang belum cukup untuk mendukung aspek hukum terkait Vadel dan keluarga kami," ungkap Bintang dengan tegas.

Saat melindungi Vadel, Razman disalahkan sebagai kurang professional dan menciptakan ketidaknyamanan, sebab ia campur tangan dalam masalah pribadi Nikita.

Baca Selengkapnya

Sebelum meninggal, Ray Sahetapy ternyata pernah memohon untuk dimakamkan di Palu, Sulawesi Tengah.

DIWIDA Aktor berpengalaman Ray Sahetapy pernah menyampaikan keinginannya agar dikuburkan di Palu, Sulawesi Tengah, sebelum dia wafat.

Permintaan terakhir Ray dikatakan oleh putranya yang bungsu, Raya Sahetapy.

Lelaki yang sebenarnya bernama Farence Raymond Sahetapy tersebut berkeinginan untuk dikuburkan di desa kelahirannya di Sulawesi Tengah.

Ray menginginkan dirinya dikuburkan di pemakaman keluarganya.

"Sejujurnya, permohonan sang bapak adalah untuk dikuburkan di pemakaman keluarga yang berada di Palu, lebih spesifik lagi di Sibowi," terang Raya Sahetapy ketika ditemui di Rumah Duka Sentosa pada hari Rabu, 2 April 2025.

Baca Selengkapnya

Penemuan Kasus Penganiayaan Tiga Personel Kepolisian di Muna, Para Pelakunya dalam Keadaan Mabuk

DIWIDA - Ditemukan informasi terbaru tentang hasil penyelidikan yang dilakukan pada keenam pelaku dalam kasus penganiayaan terhadap petugas kepolisian ketika sedang melakukan tindakan amandemen selama peringatan malam takbir di Kepolisian Sektor Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Perwakilan Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin menyebut bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dijalankan oleh Satreskrim Polres Muna selama pelaksanaannya, keenam terduga dalam keadaan mabuk ketika melakukan tindakan tersebut untuk kedua kalinya.

"Mereka menyatakan bahwa sebelum insiden terjadi, mereka telah meminum alkohol," ungkapnya pada hari Rabu (2/4/2025), sesuai kutipan dari Tribunnews Sultra.com.

Kemudian, salah satu dari mereka menunggangi motornya dengan kencang di hadapan Mako Polsek Tiworo dan sampai diberhentikan oleh petugas kepolisian yang tengah menjalankan tugas untuk memelihara ketertiban pada saat perayaan takbiran malam tersebut.

Ketika dua warga sipil dan dua personel TNI datang ke Mako Polsek Tiworo, hal itu berakhir dengan penganiayaan mereka.

Baca Selengkapnya

 
Top