Emas adalah pilihan populer bagi para investor karena nilainya yang cenderung stabil serta daya tahannya terhadap tekanan inflasi. Akan tetapi, ketika Anda ingin membelinya, ada dua alternatif pokok yang bisa diambil, yakni dengan metode pembayaran langsung atau melalui sistem kredit karena setiap cara tersebut memiliki keuntungan dan tantangan masing-masing.
Pilihan untuk membeli emas baik secara tunai maupun kredit sebenarnya bergantung pada target investasi serta situasi finansial setiap orang. Dengan memahami perbedaannya, seseorang dapat menetapkan cara mana yang kemungkinan akan memberikan hasil lebih baik dan cocok dengan rencana berinvestasi mereka.
1. Beban ekstra: kredit memiliki harga yang lebih tinggi daripada pembayaran cash

Apabila Anda membeli emas secara langsung menggunakan uang tunai, hal ini dianggap lebih menguntangkan sebab Anda cukup membayar berdasarkan harga pasar dari emas tersebut. Berbeda ketika Anda melakukan pembelian secara kredit, akan ada beberapa biaya ekstra seperti admin, bunga, dan angsuran yang pada akhirnya meningkatkan jumlah total yang harus dibayarkan menjadi lebih besar.
Meskipun harganya terus meningkat, keuntungan dari emas kredit mungkin berkurang akibat potongan biaya. Untuk menghindari biaya ekstra, disarankan untuk melakukan pembayaran secara tunai sehingga akan lebih irit.
2. Keownan: lunas secara tunai, kredit yang masih dalam proses pembayaran

Manfaat ketika Anda membeli emas dengan uang tunai adalah kepemilikannya dapat langsung dipindahtangankan tanpa ada persyaratan tambahan. Kalian bisa seketika menaruh emas tersebut di lokasi yang aman atau menjual kembali jika dibutuhkan, sehingga langkah ini menjadi lebih mudah serta singkat dalam pelaksanaannya.
Berbeda dengan pembelian kredit, umumnya emas hanya akan benar-benar menjadi milik Anda secara keseluruhan setelah pelunasan semua angsuran. Apabila terjadi ketidakmampuan membayar, bisa saja emas tersebut dirampungkan oleh lembaga pembiayaan dan hal ini mungkin menjadikan investasi itu tampak kurang bernilai.
3. Resiko perubahan harga: pinjaman dapat mengalami kerugian ketika harganya menurun.

Harga emas sebenarnya dapat naik ataupun turun dari hari ke hari, dan ini berarti bahwa dalam skema kredit Anda terus dikenakan biaya sesuai dengan tarif yang sudah disepakati di awal. Bila nilai emas menurun selama masa angsuran belum usai, ada kemungkinan besar Anda akan membayar jumlah yang lebih tinggi daripada harganya pada saat itu di pasaran.
Sebaliknya, membeli emas dengan uang tunai pasti memberimu kesempatan untuk menentukan kapan waktunya paling tepat untuk bertransaksi, yakni ketika harganya sedang murah. Pendekatan ini setidaknya bisa membantu kamu mendapatkan nilai terbaik dan sekaligus meningkatkan peluang untung dari investasi tersebut.
4. Aspek finansial: uang tunai relatif lebih aman, sedangkan menggunakan kredit mungkin berisiko.

Meminjam uang untuk membeli emas berarti menambah tanggungan keuangan dalam wujud angsuran yang mesti diselesaikan setiap bulannya. Apabila situasi ekonomi tengah goyah atau timbul biaya tak terduga, membayar angsuran dapat jadi beban tersendiri bagi Anda.
Sebaliknya apabila Anda membeli emas secara tunai, tentunya tidak akan ada kewajiban membayar utang, sehingga memberikan kebebasan dalam merencanakan finansial. Dengan begitu, Anda dapat lebih berkonsentrasi pada taktik investasi dan tidak perlu khawatir tentang pembayaran angsuran setiap bulan.
Membeli emas dengan uang tunai maupun kredit tentu punya pro dan kontranya tersendiri. Tetapi, beberapa hal penting harus dipertimbangkan agar Anda dapat menilai apa yang paling memberikan manfaat serta perlindungan bagi diri Anda. Melalui pendekatan yang bijak, emas bisa menjadi instrumen investasi yang sangat membantu untuk mencapai tujuan finansial di kemudian hari!