- Masihkah Anda mengingat pengecer kolak di Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, yang pernah menjadi sorotan di media sosial pada Ramadhan kemarin?
Pada saat itu, banyak pembeli telah mengantri melingkar bahkan sebelum para pedagang kolak tiba, karena kepopulerannya yang luar biasa.
Pelanggan bersedia menantikan hingga lebih dari dua jam agar dapat mencicipi camilan spesial untuk berbuka puasa ini.
Mat Solar Wafat, Rieke Diah Pitaloka Mengenang Momen Bajaj Bajuri: Oneng Kecewa kehilangan Suaminya
Maka, seperti apakah hasil penjualan kolak di Mangga Besar pada tahun ini?
Apakah tren tersebut masih berkembang di kalangan konsumen atau telah mulai ditinggalkan?
Jumat (14/3/2025), Tribun Jakarta Mengunjungi tempat penjualan kolak populer yang terletak dekat dengan rel kereta Mangga Besar.
Berdasarkan pandangan sekilas, jumlah konsumen yang hadir ternyata tidak setinggi di bulan Ramadhan tahun sebelumnya.
Bila di masa lalu para pembeli terlihat harus mengantri secara panjang, maka saat ini, pembeli yang hadir tidak perlu menunggu antrian terlalu lama.
Pada jam 16.00 WIB contohnya, terdapat hanya tujuh orang yang sedang membeli kolak di Mangga Besar tersebut.
"Setiap tahun memang selalu berbelanja di tempat ini. Namun, tahun ini sepertinya tidak serumah seperti tahun lalu," kata pelanggan bernama Indri.
Namun lebih menyenangkan saat ini, sehingga tidak perlu mengantri terlalu lama," katanya, yang membelikan dua pack dari kolak populer tersebut.
Meskipun jumlah pembeli tidak sebanyak tahun sebelumnya, kata Mumuh sang penjual, dagangannya tetap terkuras semua sebelum adzan maghrib berkumandang setiap harinya.
"Sampai 500 hingga 600 porsi mungkin," kata Mumuh.
Umumnya, perbedaan antara kolak di Mangga Besar dan kolak biasa terletak pada variasi pilihan yang ada.
Di lokasi tersebut, komposisi kolak beragam, termasuk pisang, biji salak, ubi, singkong, labu, kolang kaling, pacar cina, tape, dan sagu rangi.

Di samping itu, kandungan dalam seporsi kolak sangat melimpah, hingga dapat dinikmati oleh dua hingga tiga orang apabila disajikan di dalam sebuah mangkuk.
Untuk tahun ini, harga jual kolak viral meningkat dua ribu rupiah dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan kini harganya menjadi Rp20.000.
"Sebab saat ini ditambah menjadi Rp20.000 karena biaya bahan semuanya meningkat," ujarnya.
Pedagang kolak yang sedang viral tersebut telah menjual dagangannya di kawasan Mangga Besar sejak era 1990-an.
Mereka benar-benar hanya berdagang selama Bulan Ramadhan.
Jika bukan di bulan Ramadhan, para pedagang dari satu keluarga tersebut menjual berbagai jenis barang dagangan lainnya, termasuk penjualan es doger.
2 Karyawan Bank Milik Negara Curi Dana Rp3,5 Miliar dari Pelanggan, Penipuan Kredit Usaha Rakyat Digunakan untuk Jual Beli Saham
Telah diketahui bahwa Kolak memang telah menjadi fenomena sejak bulan Ramadhan pada tahun 2021 lalu.
Namun memang kala itu tak sampai seviral seperti tahun 2024, mengingat saat itu di media sosial juga heboh mengenai war takjil.
Banyak konsumen bersedia mengantri mulai jam 2 siang, hanya untuk dapatkan kolak yang sedang populer itu.
Namun, para pedagang hanya mulai membuka stand mereka pada pukul 16.00 WIB.
Untuk dapat merasakan kolak populer yang ada di Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, pelanggan perlu bersabar mengantri selama dua jam.
Ini benar-benar seperti pertempuran untuk takjil yang sebenarnya.

Malahan, seorang pelanggan dengan sukarela menuliskan nomor antrian supaya mereka tidak perlu bersaing ketika sang penjual datang.
Silakan mendaftar dulu karena antriannya panjang sekali. Ini dilakukan agar orang yang terlambat tiba masih dapat memperkirakan apakah mereka akan mendapatkan giliran atau tidak.
"Karena sudah banyak orang yang mengantri namun ternyata stok habis," ujar Idham, pelanggan setia pembelian kolak di lokasi tersebut, pada hari Senin (25/3/2024).
Pembeli kolak yang sedang viral tersebut tidak hanya datang dari area seputaran Mangga Besar, tetapi ada pula yang berdomisili di luar Jakarta.
Apakah mereka singgah setelah pulang kerja atau justru dengan sengaja mengunjungi tempat ini lantaran rasa ingin tahu setelah melihat unggahan tentang camilan ini di media sosial?
Sama seperti Ai (30) yang khusus datang dari Bekasi untuk memuaskan rasa ingin tahu tentangkolak viral tersebut.
"Baru kali ini. Saya penasaran karena begitu populer dan juga ingin membuktikan sendiri tentang fenomena antrian untuk warisan takjil yang sedang ramai dibicarakan. Memang benar adanya," ucapnya.
Penjualan Mobil Dijalankan oleh Prajurit TNI yang Dieksik Saat Uji Coba, Keluarga Korban Memohon agar Kasus Ini Jangan Ditutup
Bukan hanya kaum Muslim saja, tetapi pembeli kolak di sini pun banyak yang bukan beragama Islam.
Mereka dengan senang hati mengantri untuk mendapatkan warisan bukan semata-mata karena trend yang sedang populer, tetapi sebenarnya Kolak telah lama menjual di Mangga Besar setiap bulan Ramadhan.
"Penjualannya memang sudah lama dan setiap tahun pasti banyak pembeli, namun di tahun ini menjadi sangat terkenal, sehingga antriannya panjang sekali," ungkap Intan yang juga turut mencari kuliner populer tersebut.
Dia menyebutkan bahwa yang menjadikankolak ini istimewa adalah rasa yang sangat enak.
Harga dari seporsi kolak adalah Rp18 ribu.
Tetapi porsinya sangat besar jadi dapat dinikmati bersama oleh sampai dengan tiga orang.
"Rasanya memang lezat, kuahnya pekat dan tingkat kelezatan manisnya tepat sesuai selera," ujarnya.
Lainnya informasi keren dan mendalam bisa ditemukan disini Googlenews