News.Life

Jaguar Jet Crashes Near Jamnagar: Pilot Dead, Inquiry Launched – International Edition

Unknown armed forces, aviation accidents, incident, jet aircraft, military aircraft

<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1CbV5c" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1CbV5c.jpg"/>
<div class="content count-br">
 
 
 New Delhi [
 India
 ], April 3 (ANI): A vehicle designed for two occupants
 Jaguar
 aircraft of the
 India
 n Air Force (
 IAF
 )
 crash
 ed during a
 night mission
 soon after departing from
 Jamnagar
 Airfield, the
 IAF
 stated on Thursday.
 
 
 Based on the declaration made by
 IAF
 The Media Coordination Center reported that during flight X, the pilots experienced a technical failure and had to eject to prevent potential harm to the airfield and surrounding inhabited zones.
 
 
 The
 IAF
 also mentioned that one of the pilots unfortunately died from injuries received during the ejection, whereas the second pilot is currently receiving medical care at a hospital.
 Jamnagar
 .
 
 
 "An
 IAF
 Jaguar
 two-seater aircraft airborne from
 Jamnagar
 Airfield
 crash
 ed during a
 night mission
 The pilots encountered a technical issue and proceeded with an emergency ejection, thereby preventing potential damage to the airfield and nearby residents. Sadly, one of the pilots did not survive the incident, whereas the second pilot is currently undergoing medical care at a hospital.
 Jamnagar
 ," the statement read.
 
 
 Expressing sorrow, the
 IAF
 stated, "
 IAF
 deeply regrets the loss of life and stands firmly with the bereaved family."
 
 
 In the meantime, a Court of Inquiry has been initiated by the court.
 IAF
 To examine the reason behind the accident and establish the conditions that led to the equipment malfunction.
 
 
 Previously, on March 7, a
 Jaguar
 fighter aircraft
 crash
 Landed close to Ambala in Haryana, with the pilot escaping safely.
 IAF
 officials said.
 
 
 As per officials, the plane departed from the Ambala Air Force base during an evening routine mission when it experienced a systems failure.
 crash
 ed.
 
 
 The
 IAF
 has instructed a Court of Inquiry to ascertain the reason for the incident.
 
 
 The
 IAF
 stated that the pilot skillfully navigated the plane away from populated regions prior to safely deploying the ejection system.
 
 
 "A
 Jaguar
 aircraft of the
 IAF
 crash
 The incident occurred at Ambala during a regular training flight when the aircraft experienced a systems failure. The pilot steered the plane clear of populated areas before successfully ejecting. An investigation has been initiated by the authorities.
 IAF
 "to determine the reason for the accident," the
 IAF
 stated in a tweet on X. (ANI)
 
 
</div>
Provided by Syndigate Media Inc. (
Syndigate.info
).

Jaguar Jet Crashes Near Jamnagar: Pilot Dead, Inquiry Launched – International Edition

Unknown armed forces, aviation accidents, incident, jet aircraft, military aircraft

New Delhi [ India ], April 3 (ANI): A vehicle designed for two occupants Jaguar aircraft of the India n Air Force ( IAF ) crash ed during a night mission s…

過酷なＦ１５訓練、強いＧの中で瞬時の状況判断…同乗取材「まともに息できない」

Unknown armed forces, japan national news, military, military aircraft, military technology

日本周辺で中国軍やロシア軍の動きが活発化する中で、外国軍機に対応する航空自衛隊の戦闘機パイロットの育成が一層重要になっている。３月、 新田原（にゅうたばる） 基地（宮崎県）に拠点を置く戦闘機「Ｆ１５」パイロットを養成する国内唯一の部隊を訪ね、同乗取材した。（社会部　溝田拓士）

<h3>
 ９０度回転
</h3>
<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1C9SDH" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1C9SDH.jpg"/>

 頭上から両肩の下あたりまでキャノピーと呼ばれる透明の風防に覆われたコックピット（操縦席）。水色の空の中で視界が大きく開け、眼下に群青色の日向灘が広がっていた。


 Ｆ１５の最高速度はマッハ約２・５（音速の約２・５倍）だが、燃費を考慮し、時速８００キロで飛ぶ。首を回して後方を見ると、数分前に離陸したばかりの基地の滑走路がどんどん小さくなっていった。


 Ｆ１５は１人乗りだが、教育部隊では教官も搭乗する２人乗りの機体を使う。記者は第２３飛行隊長の外川裕之２佐（４６）が操縦かんを握るＦ１５の後席に座り、訓練生の小川洋介２尉（２７）が乗るもう１機のＦ１５とともに、宮崎県沖約１００キロの上空約６０００メートルに設定された訓練空域に向かった。


 突然、機体の前後を軸にして機体がくるりと時計回りに９０度回転し、右肩を下にした状態になった。体をシートベルトでしっかりと固定されながら大きく傾いた。数秒後に機体が水平に戻ったときには平衡感覚が乱れ、乗り物酔いを感じ始めた。


 戦闘機は高速で縦や横、斜めに急旋回する。そのたびに体重の何倍もの重力加速度（Ｇ）がかかり、体を座席に押さえつけられた。


 同時に、装着した耐Ｇスーツが膨らんで太ももや下腹を空気圧で締め上げる。脳に強制的に血液を送るためだ。これがなければ、目は開いているのに視野が暗くなる「グレーアウト」に陥る。全く見えなくなる「ブラックアウト」になる危険もある。

<h3>
 荷重５００キロ以上
</h3>

 「ドッグファイト」と呼ばれる戦闘機同士が対戦する訓練が始まった。小川２尉のＦ１５が守備側となって、敵役となった記者が乗るＦ１５に対応する想定だ。


 「強いＧがかかりますよ」。前席の外川２佐から呼びかけられ、コックピット両側に付いている取っ手をしっかりと握った。


 機体が急旋回を始めると、体がどんどん重くなる。首を動かすことさえできない。視線だけをキャノピーの外に向ける。ただ、どの方向にどんな姿勢で飛んでいるのか、理解する余裕すらなかった。


 この訓練では最大７・５Ｇがかかっていた。体重７０キロの記者に対し、５００キロ以上の重さがのしかかったことになる。耐Ｇスーツの膨らみに耐えるため腹に力を入れており、まともに息ができない。パイロットはこんな状態で瞬時の状況判断と機体の操縦を求められるのか――。


 左斜め下方向に旋回した時、記者が乗ったＦ１５に追われる小川２尉の機体が視界に小さく入った。その機体からオレンジ色の光が４発放たれ、後方に流れた。自機に飛来する赤外線誘導ミサイルをかわすためのおとりとして出す「フレア（熱源）」だ。


 フレアは相手に警告の意思を伝える手段にもなる。昨年９月に北海道周辺でロシア軍機が３時間のうちに３回も領空侵犯した時には、緊急発進（スクランブル）した空自戦闘機が初めてフレアを使って警告した。


 飛行時間は６２分間。基地に着陸した時には冷や汗もすっかり乾き、吐き気と全身の筋肉のこわばりでぐったりしていた。

<h3>
 闘志としなやかさ
</h3>

 戦闘機のパイロットは空自隊員の中で素質を見極められて選び抜かれた者たちだ。


 練習機で基本操縦を学んだ後、第４世代機の「Ｆ１５」課程（宮崎・新田原基地）と「Ｆ２」課程（宮城・松島基地）、さらには最新の第５世代機の「Ｆ３５」課程（イタリア）に分かれて専門的な訓練を受ける。第５世代機はレーダーに映りにくい「ステルス性」に優れた点が特徴だ。


 機種ごとの課程を終えると全国７か所の基地に拠点を置く戦闘機部隊に配属される。


 主要な任務が、対領空侵犯措置でのスクランブルだ。


 昨年８月には長崎県沖の上空で中国軍機が初めて領空侵犯した。


 Ｆ１５パイロット出身の内倉浩昭・航空幕僚長は直後の定例記者会見で、「海上では船舶に対して放水や体当たりといった物理的手段があるが、航空機の物理的手段には武器の使用しかない。結果的に撃墜となることがほぼ確実だ」と語り、緊迫した状況での対応の難しさを説明した。


 領空は国際法上、その国が排他的な主権を持つ。政府は対領空侵犯措置での武器使用基準について、正当防衛などの場合に限ると厳格に定める。パイロットが航空管制やレーダーなど地上部隊と連携して対応する。


 教官陣を束ねる外川２佐はパイロットに求める資質として「闘志」とともに、「どんな状況でも任務を完遂して基地に無事に戻るしなやかさ」を挙げた。


 小川２尉は「任務をやり遂げるために、知識も技術も貪欲に追求していきたい」と熱っぽく語った。

過酷なＦ１５訓練、強いＧの中で瞬時の状況判断…同乗取材「まともに息できない」

Unknown armed forces, japan national news, military, military aircraft, military technology

日本周辺で中国軍やロシア軍の動きが活発化する中で、外国軍機に対応する航空自衛隊の戦闘機パイロットの育成が一層重要になっている。３月、新田原（にゅうたばる）基地（宮崎県）に拠点を置く戦闘機「Ｆ１５」パイロットを養成する国内唯一の部隊を訪ね、同乗取材した。（社会部　溝田拓士）９０度回転頭上から両肩の下あたりまでキャノピーと呼ばれる透明の風防に覆われたコックピット（操縦席）。水色の空の中…

Jet Tempur Terbaik Dunia, F-47, Dapat Investasi Triliunan dari AS

Unknown armed forces, fighter jet, military, military aircraft, stealth aircraft

<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1BqVIK" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1BqVIK.jpg"/>
<h2>
 Presiden Amerika Serikat,
 Donald Trump
 , dan Menteri Pertahanan,
 Pete Hegseth
 , mengungkapkan pelepasan kesepakatan bernilai US$ 20 miliar dengan Boeing minggu ini guna mendukung pengembangan
 F-47
 , pesawat tempur generasi keenam terbaru yang bakal mengambil alih peran tersebut.
 
 F-22 Raptor
 
 milik Angkatan Udara AS.
</h2>
<h3>
 + Klik di sini untuk menyaksikan klip presentasi F-47
</h3>

 Kontrak tersebut adalah bagian dari proyek Next Generation Air Dominance (NGAD), sekaligus menjadi kemenangan besar untuk Boeing yang berhasil unggul atas Lockheed Martin dalam tahap lelang.


 
 + Video: Rostec Mengirim Sistem Pertahanan Persenjatakan Pantsir-S Baru kepada Tentara Rusia Setelah Tes Ketat
 


 Pesawat terbaru bernama F-47 ini akan bekerja sama dengan pesawat tanpa awak (drone), serta menjadi elemen penting dalam jaringan pertempuran udara modern yang mengutamakan superioritas teknologi atas negara-negara seperti China dan Rusia.


 Walaupun spesifikasi proyek ini tetap rahasia, diketahui bahwa F-47 diproyeksikan untuk memiliki fitur stealth, sensor generasi paling mutakhir, serta mesin berkemampuan superior.

<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1BqR2D" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1BqR2D.jpg"/>
<h4>
 F-47 sudah mengikuti tes tersembunyi selama lima tahun.
</h4>

 Pada pernyataannya, Presiden Trump mengungkapkan bahwa prototip F-47 "sudah melakukan penerbangan diam-diam selama lima tahun." Keterangan ini semakin mengeraskan kepercayaan publik tentang perkembangan pesawat tempur berikutnya dalam proyek NGAD yang dilakukan tanpa banyak sorotan. Hal itu juga mencerminkan betapa pentingnya upaya ini bagi administrasinya.


 Setelah pengungkapan kontrak tersebut, nilai saham Boeing meningkat 5% menunjukkan keyakinan pasar pada projek baru ini. Sebaliknya, harga saham Lockheed Martin --yang tidak memenangkan lelang-- jatuh sebesar kurang lebih 6%.


 Perjanjian ini merupakan momen penting bagi Boeing, perusahaan yang sebelumnya mengalami tantangan besar di bagian bisnis penerbangan sipil maupun militer.


 Melalui proyek terbaru ini, perusahaan berencana untuk menguatkan infrastruktur pabrik pesawat militernya yang ada di St. Louis, Missouri. Tujuannya adalah untuk membentuk lebih banyak pekerjaan serta meningkatkan kedudukan mereka dalam industri pertahanan.

<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1BqR2E" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1BqR2E.jpg"/>
<h5>
 Proyek NGAD: babak baru dalam penguasaan langit
</h5>

 NGAD di deskripsikan oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai "klan jaringan", dengan fokus utama pada pesawat tempur mutakhir yang bertujuan untuk menjamin kekuatan superior di langit saat pertempuran di masa depan. Pesawat F-47 bakal menjadi inti dari pendekatan ini, proyeksinya dapat membawa puluhan triliun dolar dalam bentuk kontrak bagi perusahaan Boeing selama beberapa dasawarsa kedepan.


 Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Menteri Pertahanan Pete Hegseth menggarisbawahi pentingnya sejarah di balik kejadian ini. "Hari ini merupakan momen istimewa bagi armada pesawat tempur kami," ucapnya. "Saat ini kita memiliki jenis-jenis seperti F-15, F-16, F-18, F-22 serta F-35. Dan kini, kita menyambut masuknya F-47."


 Hegseth pun menggarisbawahi pentingnya pesAWACter tempur terbaru ini bagi taktik dunia Amerika Serikat dalam upaya mencegah konflik militer. "Pesannya sederhana: Kami ingin para sekutu kita menyadari bahwa kami tak bermaksud meninggalkan manapun, serta kami siap menggunakan daya proyeksi yang cukup untuk dapat menjaga kehadiran global kami hingga bertahun-tahun mendatang tanpa adanya halangan."


 
 Sumber serta ilustrasi: X @صند
 usairforce
 / @SecDef /
 af.mil
 Konten ini dikembangkan menggunakan dukungan dari AI lalu diperiksa oleh tim editorial.

Jet Tempur Terbaik Dunia, F-47, Dapat Investasi Triliunan dari AS

Unknown armed forces, fighter jet, military, military aircraft, stealth aircraft

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump , dan Menteri Pertahanan, Pete Hegseth , mengungkapkan pelepasan kesepakatan bernilai US$ 20 miliar dengan Boeing minggu ini guna mendukung pengembangan F…

Video: Bulgaria Terima Pesawat Tempur F-16 Blok 70 Canggih dari AS

Unknown armed forces, aviation, military, military aircraft, military technology

<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1CiM6e" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1CiM6e.jpg"/>
<h2>
 Kementerian Pertahanan Bulgaria menyatakan bahwa pesawat tempur pertama dari Lockheed Martin telah dikirim.
 F-16 Block 70
 Pesawat tempur (F-16V) yang telah dibeli oleh negeri itu datang pada tanggal 2 April di pangkalan udara Angkatan Udara Bulgaria Nomor 3 yang berada di Graf Ignatievo.
</h2>
<h3>
 + Klik di sini untuk menonton video
</h3>

 Pesawat yang dihibah adalah tipe F-16D Block 70 dengan konfigurasi dual seat, memiliki serier nomor MW-01, serta terdaftar sebagai 20-6001 untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, dan kode ekornya di Bulgaria ditulis "301". Pada tanggal 31 Januari pesawat perang tersebut telah dilepaskan secara formal ke pihak Bulgaria; hal ini menjadi titik balik signifikan dalam upaya memodernisasi Angkatan Udara Militer Bulgaria.


 
 +
 Kapal Penjaga Pantai "Ivan Papanin" Datang ke Angkatan Laut Utara untuk Tes di Es Arktika
 


 Pesta formal penyatuan pesawat tempur dengan Angkatan Udara direncanakan untuk tanggal 12 April di basis militer Graf Ignatievo tersebut.


 Pengiriman tersebut adalah hasil dari kesepakatan antara pemerintah Bulgaria dan Amerika Serikat yang disahkan pada tahun 2019 hingga 2022 lewat skema penjualan militer asing AS (Foreign Military Sales/FMS). Kesepakatan ini termasuk pembelian 16 pesawat tempur jenis F-16V Block 70, yaitu 10 buah model F-16C (tipe satu kursi) serta enam buah model F-16D (tipe dua kursi), dengan jumlah uang yang dibayarkan mendekati angka 2,4 miliar dolar AS.


 Delapan pesawat awal diperkirakan akan diselesaikan pada tahun 2025, sementara yang lainnya direncanakan serahannya pada tahun 2027. Ini menjadi bagian dari usaha Bulgaria dalam meng-upgrade kembali kapabilitas pertahanan udaranya menggunakan teknologi paling mutakhir.

<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1CiZGA" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1CiZGA.jpg"/>
+ Tonton lebih banyak video tentang Lockheed Martin F-16

 Sumber serta ilustrasi: Kementerian Pertahanan Bulgaria, X @BulgariaMod. Materi ini dikembangkan menggunakan teknologi AI dan sudah melewati proses tinjauan dari tim editorial.

Video: Bulgaria Terima Pesawat Tempur F-16 Blok 70 Canggih dari AS

Unknown armed forces, aviation, military, military aircraft, military technology

Kementerian Pertahanan Bulgaria menyatakan bahwa pesawat tempur pertama dari Lockheed Martin telah dikirim. F-16 Block 70 Pesawat tempur (F-16V) yang telah dibeli oleh negeri itu datang pada tangg…

Skyraider's Comeback: Unveiling the U.S. Revival of a Vietnam-Era Warbird

Unknown fighter jet, jet aircraft, military aircraft, military technology, stealth aircraft

<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1B1CzJ" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1B1CzJ.jpg"/>

 When people envision the U.S. Air Force’s assault-ready planes, their minds often gravitate towards its fighter jets, which receive most of the media attention. However, the scope of capabilities within the Air Force extends beyond just the F-22s and F-35As and various other fighter jets. Before the spotlight fully embraced those sleek machines, another category of aircraft was specifically marked for attack missions. Among them, the standout model was undoubtedly the A-1 Skyraider.
 a standout during the Korean and Vietnam conflicts, and the final U.S. military plane with propellers
 Of its kind to witness battle.


 The A-1 was taken out of active duty in 1973 after successfully completing its operations during two significant military engagements. In its place came a new model. At an announcement made by Lt. Gen. Michael Conley, who leads the Air Force Special Operations Command, in March 2025, he revealed that the recently created OA-1K will carry forward with the moniker Skyraider II, paying tribute to the original’s remarkable history.


 It might appear paradoxical for the Air Force to manage a propeller-driven airplane in 2025, yet the newly introduced Skyraider II is an example of this.
 Many propeller-driven airplanes continue to be utilized by the U.S. military.
 , including
 the T-6 Texan II trainer airplane
 For the Air Force Special Operations Command, the Skyraider II stands out as a promising new aircraft designed for reconnaissance and combat missions. It boasts specifications and abilities that make it highly effective for these tasks throughout much of the 21st century.


 Read more:
 17 Top Combat Aircraft in the World Today

<h2>
 The OA-1K Skyraider II
</h2>
<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1B1AeR" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1B1AeR.jpg"/>

 The OA-1K Skyraider II is jointly manufactured by Air Tractor and L3Harris based on the Air Tractor AT-802, primarily utilized for firefighting and agricultural purposes within the U.S. This model has undergone full militarization for use with the Air Force and was formerly known as the Sky Warden, designed for tasks such as intelligence gathering, surveillance, and reconnaissance strikes. Equipped with short take-off and landing abilities, this compact plane requires minimal space at ground level and can perform various missions efficiently, essentially replacing multiple vehicles with just one aircraft.


 The Skyraider II boasts a loiter capability of up to six hours within a 200-mile range and can transport a combat payload weighing 6,000 pounds. This aircraft is driven by a solitary Pratt & Whitney PT6A-67F turboprop engine delivering 1,600 horsepower, allowing the Skyraider II to achieve a top velocity of 245 mph and climb to altitudes as high as 10,000 feet. The provided figures represent the standard specs for the AT-802U; however, these might vary when comparing against configurations optimized for full combat readiness versus what’s officially disclosed data.


 The Air Force has acquired 75 aircraft with an investment ranging from $2 to $3 billion. These planes are intended for various tasks such as providing close-air support, conducting armed reconnaissance, gathering intelligence through surveillance and reconnaissance activities, executing precise strikes, coordinating forward air operations, and facilitating strike coordination efforts. It’s anticipated that this program will reach full operational status post-2029. There are also plans in place for establishing four squadrons each comprising 15 aircraft alongside another squadron dedicated solely to training purposes.

<h2>
 The A-1 Skyraider
</h2>
<img data-document-id="cms/api/amp/image/AA1B1xMI" data-reference="image" src="https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1B1xMI.jpg"/>

 The OA-1K Skyraider II must uphold the remarkable heritage of its predecessor, which played a crucial role in various aerial combats supported by the Air Force, Navy, Marine Corps, and numerous allied forces like the Republic of Vietnam Air Force over an extended period. Similar to many military aircraft, this model came in different versions; however, the variant that underwent extensive production and served extensively was the A-1H, with 713 units constructed. The A-1H featured a cruising speed of approximately 198 mph and maintained a maximum operational range of around 275 miles when loaded down with about one ton of munitions. It boasted a top speed of roughly 322 mph and could ascend as high as 29,400 feet.


 The A-1 challenged the era of jets by operating alongside newer aircraft during its service period. Its prolonged deployment can be attributed to its accurate strike abilities, offering excellent close air support. The plane had the capacity to cruise slowly over areas for extended durations, thus assisting ground forces effectively.


 Upon the U.S.'s entry into the Korean War, the A-1 became the main attack plane for both the Navy and Marine Corps. During the conflict in Vietnam, this aircraft was mainly employed to target ground positions, offer assistance during operations, safeguard missions aimed at searching and rescuing fallen soldiers, and notably, on two instances, A-1 pilots managed to shoot down MiG-17 fighters. Once American engagement in Vietnam concluded, the A-1 gradually retired from active duty, paving the way for newer models like the F-14 and F-15. The influence of the A-1 extended beyond its operational period as well; its design significantly shaped the creation of another formidable craft—the A-10 Warthog—ensuring its legacy endured long past when it had last taken flight.


 Looking for the newest in technology and automotive developments?
 Sign up for our complimentary email newsletter.
 For the most recent news stories, detailed guides, and step-by-step advice, delivered once per email.


 Read the
 original article on
 .

Skyraider's Comeback: Unveiling the U.S. Revival of a Vietnam-Era Warbird