{ "@context": "https://schema.org", "@type": "BreadcrumbList", "itemListElement": [ { "@type": "ListItem", "position": 1, "name": "Home", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/" }, { "@type": "ListItem", "position": 2, "name": "News", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=0" }, { "@type": "ListItem", "position": 3, "name": "Subcategory", "item": "https://anihrasul.blogspot.com/search/label/news?m=1" } ] }

Memberikan ASI serta memberi makanan fortifikasi bisa membantu mengurangi masalah kekurangan nutrisi pada anak Anda. Ini dia pentingnya gabungan antara ASI dengan makanan fortifikasi untuk mencegah malnutrisi pada buah hati, Bunda.

Riset terbaru menggarisbawahi peran makanan berfortifikasi serta menyusui bayi dalam memerangi defisiensi nutrisi. Akan tetapi, dampak positif ini sangatlah ditentukan oleh adanya regulasi yang lebih tegas, pengawasan yang ditingkatkan, serta kerja sama internasional.

Pada evaluasi terbaru dalam jurnal Frontiers in Nutrition, Para peneliti menghimpun, memilah, dan mengevaluasi lebih dari 70 literatur ilmiah guna menyelidiki berbagai intervensi yang bisa mendapatkan hasil nutrisi terbaik, terutama dalam 1.000 hari awal kehidupan anak setelah konsepsi. Penilaian ini tertuju pada metode penguat makanan yang telah diterapkan di India belakangan serta tren perkembangannya saat ini.

Laporan tersebut menggarisbawahi kesesuaian nutrisi pada fase awal hidup (dari pembuahan sampai ulangtahun kedua si KID). Laporan ini juga menekankan manfaat dari menyusui serta fortifikasi makanan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sehat.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa upaya seperti kampanye pendidikan serta program pelengkapasi makanan bisa memperbaiki masalah defisiensi nutrisi mikro di India dengan signifikan. Meskipun demikian, masih ada hambatan dalam hal diversitas diet berbasis tumbuhan. Namun, ditekankannya pentingnya adanya dukungan politikal yang konstan dan kerjasama antara sektor publik dan swasta agar tujuan ini dapat dicapai.

Sebagaimana telah dikenal bahwa 1.000 hari awal keberadaan seorang anak adalah periode perkembangan yang sangat rawan dan penting.

Studi mengungkapkan bahwa proses pembentukan otak serta pertambahan jumlah sel pada periode tersebut tak terkalahkan sepanjang kehidupan seseorang, menegaskan pentingnya asupan gizi bermutu tinggi dan alami guna mendukung kesejahteraan di masa depan.

Secara khusus, tahap ini berawal dari saat pembuahan anak hingga lahir, dengan penekanan pada asupan gizi yang baik untuk ibu selama masa hamil, setelah melahirkan, serta ketika memberikan ASI.

Sebanyak 80 persen perkembangan otak anak terjadi saat berusia dua tahun.

Sayangnya, kondisi global kini dihadapkan pada masalah kelaparan luas, dimana hanya sebagian kecil negara saja yang mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan Divisi Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (Laporan SDG 2024).

Kenaikan jumlah bayi dan balita di bawah lima tahun dengan kondisi memprihatinkan mencerminkan masalah gizi utama seperti kelahiran dengan berat badan rendah, hambatan pertumbuhan, obesitas berlebihan, serta kurang optimalnya pemakaian Air Susu Ibu secara eksklusif. Hal ini semakin diperparah oleh peningkatan kasus obesitas, anemia, dan gangguan nutrisi lainnya pada para ibunya.

Laporan itu menyatakan bahwa 191 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa 'belum mencapai target' dalam hal pencapaian standar gizi global, yang semakin menekankan pentingnya tindakan cepat oleh pemerintah dan pembuatan kebijakan guna melawan krisis tak kasat mata ini. Benua Afrika dan Asia menjadi pusat utama dari pola kurang baik ini, di mana masing-masing memiliki sekitar 20,4% dan 8,1% penduduk yang berurusan dengan masalah kelaparan kronis.

Para ahli sudah mencoba memperkenalkan sejumlah langkah guna mengatasi masalah kelaparan dunia, seperti variasi pola makan, suplementasi lemak, serbuk zat gizi mikro, serta penguatan makanan. Tetapi studi-studi itu pun menekankan bahwa hanya menggunakan metode penguatan makanan saja tidak cukup dan perlu didampingi oleh upaya merubah kebiasaan konsumsi dan meningkatkan ragam jenis makanan yang dikonsumsi.

Pemberian tambahan gizi pada makanan bisa sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bayi karena memuat delapan jenis nutrisi esensial yang diperlukan untuk pengembangan terbaik seperti karotenoid, kolin, yodium, folat, asam lemak omega-3, zat besi, serta vitamin D.

Temuan tinjauan studi

Dalam analisis itu juga ditekankan tentang dampak baik dari program penguatan makanan terhadap pencapaian tujuan nutrisi ideal, terutama pada masa 1.000 hari awal hidup seorang anak.

Terigu dan minyak goreng yang diperkaya dengan zat besi serta asam folat mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil. Penelitian mengindikasikan bahwa hal ini berpotensi mengurangi risiko anemia hingga 34%, menurunkan kasus cacat tabung neural sebanyak 41%, menghilangkan defisiensi vitamin A, serta meningkatkan kadar hemoglobin.

Program penambah nutrisi pada makanan secara massal bisa menjadi jawaban jangka panjang bagi masalah kurangnya konsumsi pangan per orang, terutama yang berkaitan dengan situasi di India, tempat asupan gizi per kapita termasuk rendah sekali di seluruh dunia.

Namun, studi itu menunjukkan bahwa walaupun fortifikasi sudah cukup berhasil, pendekatan ini masih dihadapkan pada berbagai kendala termasuk variasitas dalam teknik pemrosesan makanan, kestabilan dari zat gizi tambahan, serta kemungkinan adanya perubahan rasa dan tekstur yang bisa mempengaruhi daya tarik bagi konsumen.

Program penguatan ASI secara bersamaan serta pembuatan bank ASI bisa semakin memperbaiki dampak kesehatan dalam jangka waktu lama, terlebih untuk bayi prematur dan bayi dengan bobot lahir kurang, di mana hanya memberikan ASI mungkin belum mencukupi bagi mereka.

Masyarakat India secara umum mengandalkan diet vegetarian, yang cenderung kurang akan nutrisi esensial. Defisiensi vitamin dan mineral dalam menu makanan India menyebabkan masalah kesehatan besar yang mempengaruhi jutaan individu sepanjang negara ini.

Pendidikan tentang memberikan makanan pelengkap perlu disosialisasikan kepada para ibu primer ini, mengutamakan kebutuhan akan asupan bergizi tinggi serta kaya nutrisi (seperti zat besi, lemak esensial, dan protein) selain menyusuASI terus-menerus saat anak mencapai usia enam bulan.

India sudah menerapkan berbagai program percobaan dalam bidang gizi, dengan sebagian besar membiayai dan mendukung penguatan nutrisi pada beras, garam, tepung terigu, minyak sayur, serta susu. Selain itu, Layanan Pengembangan Anak Terpadu (Integrated Child Development Services/ICDS) dari India juga menyediakan fasilitas tambahan tentang asupan gizi, pendidikan, dan kesehatan, secara khusus untuk area-area yang rawan, perdesaan, dan tertinggal.

Meski manfaat program-program tersebut tak bisa dipertanyakan, masalah kurang gizi masih berkembang di seantero negara. Ini menunjukkan urgensi adanya sistem pengawasan yang lebih efektif, penerapan teknologi baru, serta edukasi bagi konsumen agar upaya penambah nutrisi dalam makanan berhasil. Oleh karena itu, meningkatkan metode pelacakan menjadi vital demi menjaga stabil dan efisiensinya produk-produk yang telah ditambah nutrisi tersebut.

Di samping itu, mengembangkan kemampuan institusi setempat, dengan menggunakan alat digital untuk melacak dan meraih data secara lebih efisien serta mendorong pertukaran informasi di antara negara-negara sedang berkembang.

Dengan kemitraan publik dan swasta, program pendidikan yang lebih baik dan meluas, dan, yang terpenting, keterlibatan dan dukungan pemerintah yang berkelanjutan sangat penting dalam mengekang kekurangan gizi di seluruh negeri, dengan demikian mendorong masa depan yang lebih sehat.

Pilihan Redaksi
  • 9 Sari Buah Pem lancar ASI yang Kaya Gizi, Sehat, dan Dapat Membuat Si Kecil Cerdas
  • 7 Jenis Buah untuk Menambah Kenikmatan dan Kesehatan ASI
  • Kiky Saputri Keheranan Kenapa Puting Payudaranya Sakit Saat Menyusui Meskipun Bayi Kayya Masih Tidak Punya Gigi

Untuk Bunda-bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenting sambil mendapatkan banyak hadiah menarik, silakan bergabung dengan komunitas DIWIDASquad. Untuk mendaftar, cukup klik link tersebut. SINI. Gratis!

 
Top